Sekitar 15 menit perjalanan menembus hutan kota di Bitung yang ditumbuhi beragam pepohonan yang menjulang, seperti mahoni dan kelapa. Jalur perjalanan beraspal mulus itu mengular dengan tanjakan yang tajam dan turunan yang curam jadi keindahan tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara."Pohon mahoni di pinggir kiri kanan jalan ini sudah ditanam sejak 12 hingga 14 tahun," ujar Jefri. "Banyak turis dari luar negeri yang datang ke sini, rata-rata mereka datang dari Eropa. Mereka menginap di homestay-homestay yang ada di sini," sambung lelaki yang memiliki dua orang anak ini.Di kanan kiri jalan tampak semarak dengan berbagai macam umbul-umbul, spanduk, dan poster calon anggota legislatif dari beberapa partai politik. Rumah-rumah penduduk masih terlihat jarang di jalur yang kami lalui.Suasana semarak makin terlihat ketika kendaraan yang kami tumpangi membelah jalan memasuki pemukiman penduduk di Batuputih. Rumah-rumah penduduk tertata rapi dengan halaman berpasir hitam. Di depannya terdapat sebuah jalan yang menjadi akses penduduk menuju satu tempat ke tempat lain.Umbul-umbul peringatan 100 Tahun Cagar Alam Tangkoko pun semakin banyak yang di pasang di pinggir jalan. Beberapa spanduk terlihat dibentangkan. Penduduk tampak suka cita merayakan acara Festival Tangkoko yang di sebuah tanah lapang. Di sebuah panggung terlihat beberapa orang sedang check sound, yang tak jauh dari beberapa sekolah.
Butuh tempat bermain JUDI BOLA ONLINE Silakan klik AGEN SBOBET IBCBET AGEN BOLA ONLINE AGEN SBOBET 25RB atau PREDIKSI PERTANDINGAN
Demikian artikel tentang MENIKMATI PETUALANG DI TAMAN WISATA ALAM BATU PUTIH DI BITUNG ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang MENIKMATI PETUALANG DI TAMAN WISATA ALAM BATU PUTIH DI BITUNG ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.